Tiba-tiba, anak itu menjadi marah dan menangis sepanjang hari. Bahkan, dia menolak makanan. Tentu saja hal ini membuat ibu khawatir karena menganggap bayinya memiliki masalah kesehatan yang serius. Faktanya, bayi mungkin hanya memiliki gejala tumbuh gigi. Tidak perlu khawatir dan bingung. Beginilah cara bayi membedakan antara rasa sakit dan tumbuh gigi. Jika Anda sudah tahu mengapa bayi Anda senang, Anda bisa segera mengambil tindakan.
Sakit atau gigi? Ini adalah bagaimana Anda dapat membedakan antara bayi yang sakit dan bayi kutu.
Selain sering memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut, ada tanda-tanda lain bahwa bayi Anda sedang tumbuh gigi. Beberapa di antaranya membuat anak merasa tidak nyaman dan mudah tersinggung. Kenali tanda dan perbedaan anak sakit.
1. Perhatikan tingkat ketidaknyamanan bayi Anda saat tumbuh gigi dan rasa sakit yang berbeda.
Ketika bayi merasa tidak nyaman, mereka mencari ibu untuk menghiburnya. Saat bayi tumbuh gigi, ibu biasanya ingin menggendongnya. Kemudian mintalah lebih banyak susu dari biasanya. Untuk bayi, kehangatan ibu dapat mengurangi rasa sakit saat tumbuh gigi. Terlihat lebih rumit dan menarik, tetapi bayi masih aktif bermain.
Ketika gigi baru pecah gusi, bayi menjadi bayi. Tapi praktis tidak ada salahnya. Itu hanya membuat anak tidak nyaman dan tidak nyaman. Jika bayi mulai menangis dan tidak mau makan dan tidur, ibu harus waspada. Bahkan, dia tampak tidak sabar dan lumpuh. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa bayi Anda memiliki masalah kesehatan. Jika berlangsung lebih dari 3 hari, ibu harus dibawa ke rumah sakit.
Agar tidak salah, ada beberapa ciri bayi yang harus segera dibawa ke dokter. Selalu perhatikan kondisi anak.
2. Peningkatan suhu tubuh anak juga bisa menjadi kriteria
Banyak ibu yang percaya bahwa demam bisa disebabkan oleh gigi baru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Brasil pada tahun 2011 menemukan bahwa kedua kondisi tersebut jelas tidak berhubungan. Namun, kenaikannya hanya 38 derajat Celcius. Para dokter tidak mengatakan termometer ini demam.
Ibu harus khawatir jika suhu tubuh bayinya naik di atas 39 derajat. Ini tandanya anak sedang demam. Perlu Anda ketahui bahwa demam merupakan tanda adanya infeksi virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh anak Anda. Ini mungkin karena bayi Anda sedang tumbuh gigi dan terus-menerus menggigit tangannya sampai kuman masuk. Pada saat ini, infeksi terjadi.
Bayi pilih-pilih tentang tumbuh gigi. Ibu dapat memberikan bayinya ASI penenang. Berikut cara membuatnya:
3. Anak tiba-tiba malas.
Bayi di atas usia 6 bulan biasanya mulai tumbuh gigi. Saat itu, si kecil sudah terbiasa dengan makanan padat. Sayangnya, saat tumbuh gigi, bayi terlalu malas untuk menyantap menu MPASI. Bayi lebih suka menyusu langsung dari payudara atau botol ibunya. Ini karena ketidaknyamanan saat mengunyah makanan keras. Namun, “gatal” pada gusi tidak membuat anak sepenuhnya menolak makanan. Beberapa makanan dengan tekstur kenyal, seperti permen atau jeli, cenderung tidak ditolak oleh anak-anak.
Namun, jika bayi benar-benar kehilangan nafsu makan atau menolak semua makanan, ibu harus curiga. Ini adalah tanda bahwa anak Anda memiliki masalah kesehatan. Faktanya, bayi menangis setiap kali melihat botol susu di depannya. Jika gejala ini bertahan selama 2 sampai 3 hari, ibu harus berkonsultasi dengan dokternya.
Ibu bisa melakukan beberapa cara ini saat bayinya mulai menolak makanan padat. Lakukan, ayo!
4. Kutu dan nyeri memiliki gejala yang berbeda
Bayi yang sedang tumbuh gigi biasanya lebih sering ngiler. Setelah itu, anak akan mengalami radang gusi. Ini akan membuat anak Anda ingin terus menggigit benda-benda seperti gigi atau jari. Kondisi ini berlangsung sehari sebelum gigi erupsi dan sampai gusi pecah bersamaan dengan gigi.
Ibu harus waspada ketika bayi mereka mulai batuk, muntah dan diare. Ini mungkin merupakan gejala dari masalah kesehatan lain. Secara umum, air liur berlebih dapat menyebabkan ruam. Namun, jika ruam muncul di bagian tubuh bayi selain wajah, ibu harus mencurigai adanya masalah kesehatan. Segera pergi ke dokter anak untuk memeriksakan kondisi si kecil.
5. Berapa lama gejala berlangsung?
Perhatikan si kecil Anda. Jika beberapa gejala yang disebutkan di atas bertahan selama lebih dari tiga hari, ibu harus khawatir tentang masalah kesehatan yang lebih serius. Tentu saja, anak dengan masalah kesehatan memerlukan penanganan khusus dari dokter. Ibunya harus membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
6. Peningkatan air liur pada bayi saat tumbuh gigi
Tidak seperti demam, air liur bayi Anda cenderung meningkat saat tumbuh gigi. Di sisi lain, demam di mulut bayi Anda normal dan ada juga yang lebih kering. Bayi menggerakkan lidahnya seperti menghisap makanan dan sering meludah. Air liur berlebih ini merupakan respon dari otot-otot mulut untuk mempersiapkan gigi tumbuh. Usap mulut anak Anda setiap kali ia meludah untuk mencegah bakteri menempel di sekitar mulut anak yang terendam air liur.
Untuk mengatasi masalah bayi Anda lebih cepat, pastikan ibu selalu memantau kondisinya dan tidak panik. Jika anak Anda sakit, berikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke dokter.