Bdg.co.id -Hallo sobt semuanya ketemu lagi nih sama admin yang selalu berbagi informasi-informasi terbaru dan terupdate. Nah, pada kesempatan kali ini admin akan membahas informasi mengenai Trading Tips Dan Cara Menggunakan Indikator Moving Average.
Bagi kalian yang saat ini tengah mencari informasi Trading Tips Dan Cara Menggunakan Indikator Moving Average ini, maka kalian tidak usah risau karena admin akan membahasnya.
Maka dari itu, yuk kalian bisa simak saja ulasan pada kesempatan kali ini hingga selesai mengenai Trading Tips Dan Cara Menggunakan Indikator Moving Average berikut informasinya akan admin bahas di bawah.
Trading Tips Dan Cara Menggunakan Indikator Moving Average
Dari sekian banyak indikator yang sudah ada, Moving Average (MA) adalah salah satu indikator trend yang sangat populer. Sudah banyak sekali kesalahan pada penggunaan indikator ini, terutama bagi para trader yang masih pemula.
Moving Average sebenarnya dapat menjadikan sala satu indikator yang powerfull jika dapat menggunakannya dengan tepat.
Moving Average (MA) adalah salah satu cara yang sangat sederhana diantara indikator teknikal yag lainnya, biasanya dihitung dari penjumlahan harga penutupan pada suatu priode tertentu dibagi dengan jumlah suatu waktu pada periode tersebut.
Jika harga bergerak uptrend, kurva MA akan bergerak keatas, dan sebaliknya pada saat pergerakan harga downtrend, kurva ma akan bergerak kearah bawah.
Yang perlu Anda pahami yaitu Moving Average sudah termasuk dalam indikator repaint atau lagging indicator, sehingga terdapat kelemahan untuk memprediksi harga secara akurat.
Penggunaaan MA untuk memperediksikan harga tidak dapat digunakan secara terpisah dengan indikator yang lainnya.
Anda memerlukan alat bantuan tambahan apabila telah menggunakan strategi MA baik untuk memprediksikan arah harga dan menggunakannya sebagai acuan entry level.
Meskipun sudah termasuk repaint indicator, MA yaitu salah satu indikator yang paling ideal dan dapat digunakan pada kondisi pasar trading.
Ada 3 cara dalam menggunakan indikator MA yang telah dianggap cukup efektif, yaitu sebagai salah satu penyaring arah trend (trend filter), sebagai pemicu (trigger) untuk membukan salah satu posisi dan identifikasi titik perpotongan (crossover) untuk mengkonfirmasi akan terjadinya koreksi atau pembalikan arah trend (trend reversal).
Manakah yang Lebih Baik EMA atau SMA?
Indikator Moving Average dibagi menjadi 2 kategori yaitu Exponential Moving Average (EMA) dan Simple/Smoothed Moving Average (SMA). Perbedaan keduanya terletak pada kecepatan perubahan arah yang ditentukan.
Dari kedua jenis indikator MA tersebut (SMA dan EMA) tidak ada istilah yang lebih baik, keduanya memiliki peran masing-masing dan dugunakan sesuai dengan kebutuhan pada saat menyusun sebuah strategi.
Setting Periode dan Aturan Entry Moving Averages
Supaya tidak terjebak ke dalam penggunaan indikator Moving Average. Anda harus menentukan terlebih dahulu tujuan penggunaan indikator ini.
Misalnya, trader yang berjenis day trading yang membutuhkan kebutuhan siyal yang lebih cepat. Untuk ini penggunaan Exponential Moving Average (EMA) lebih tepat dibandingkan dengan Simper Moving Average (SMA).
Nah, di dalam artikel ini secara khusus admin akan mencoba memberikan contoh penggunaan EMA untuk day trading.

- Setting EMA Periode Lebih Pendek (8)
- Setting EMA Periode Pendek (21)
- Setting EMA Periode (125)
Penjelasan setting periode EMA (8, 21, 125): Setting periode ini sangat populer digunakan oleh trader institusional (hedge fund dan investment bank). Yang merupakan Sekuen dan Fibonacci Number. Priode ini dapat dikatakan telah mewakili data Seminggu, Sebulan dan Semester.
Akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah Kombinasi dari penggabungan (Multipe) periode tersebut dapat bekerja dengan sangat baik.
Contoh Entry dengan EMA (8, 21, 125)

Contoh diatas yaitu aturan entry dengan strategi EMA (8, 21, 125) pada Time Frame M30. Entry yang dilakukan saat gratis EMA 8 dan 21 yang memotong (crossover).
Selama EMA 8 )garis warna hijau) dan 21 (garis warna kuning) masih berada di bawah EMA 128 (garis warna merah) berarti posisi yang diambil adalah sell. Entry buy yang diambil ketiga garis EMA 8 dan EMA 21 berada di atas EMA 125.
Dari chart di atas dapat dilihat strategi ini dapat memberikan kapan timing entry baik (buyatau sell) dan peringatan akan pembalikan trend yang cukup akurat.
Strategi yang satu ini dapat digunakan pada timeframe yang lebih tingga. Untuk meningkatkan akurasi pada penggunaan strategi EMA (8,21125) yang dapat ditambahkan kepada indikator lainnya seperti contoh berikut:
Indentifikasi Level Teknikal untuk Menentukan Price Target

Conton di atas yaitu kombinasi indikator yang dapat meningkatkan kualitas strategi EMA (8, 21, 125,). Selain itu juga, ada faktor market sentimen juga akan mempengaruhi kemana arah pergerakan harga.
Selalu memperhatikan faktor market sentiment baik yang bersifat short term maupun log term.
Anda juga dapat mengkombinasiakn strategi trading EMA dengan indikator lainnya. Saya pribadi telah mengguakan indikator Moving Average EMA 125, market sentiment, pivot high low dan kombinasi analisis pergerakan harga di level support resistance (key level) dengan aplikasi Autochartist untuk mengembangkan strategi Breakout dan Pullback/Retracement.

Strategi EMA (8, 21, 125) yang dapat menjadi strategi powerfull jika Anda dapat menggunakannya dengan tapat.