Selama kehamilan, Anda pasti merasa berat, sakit dan sangat lelah. Dengan ini saja, tidak ada obat yang lebih efektif daripada mandi air panas untuk merilekskan tubuh. Secara umum, mandi air hangat sebenarnya aman untuk ibu hamil. Namun, kehamilan menyebabkan begitu banyak perubahan dalam tubuh sehingga tidak terbebaskan seolah-olah tidak hamil. Jadi, Anda perlu mengetahui 10 aturan mandi ibu hamil berikut ini.
10 aturan mandi untuk ibu hamil
Kehamilan bisa dikatakan sebagai masa kehamilan. Suhu tubuh Anda cenderung meningkat selama kehamilan dan mandi air dingin lebih nyaman karena mendinginkan Anda. Namun, jika kehamilan Anda cukup besar, seperti pada trimester ketiga, ada beberapa aturan mandi yang harus diikuti.
1. Pilih waktu yang tepat dan jangan mandi terlalu larut.
Tubuh ibu hamil sangat sensitif dan waktu mandi tidak dipilih sembarangan, karena perubahan suhu yang tiba-tiba dapat membuat kulit menjadi kering atau berminyak. Hindari mandi terlalu larut malam, seperti yang sering Anda lakukan sebelum hamil. Wanita hamil harus memilih waktu yang paling nyaman untuk mereka (misalnya, di sore hari setelah pulang kerja). Ini biasanya ketika tubuh Anda siap untuk mandi.
2. Mandi air hangat hanya ketika tekanan darah normal
Ketika Anda lelah dan tekanan darah Anda turun, mandi air hangat akan melebarkan pembuluh darah di tubuh Anda. Hal ini dapat membatasi aliran darah dan nutrisi ke bayi. Kondisi tekanan darah rendah ini juga bisa disebabkan oleh keringat berlebih setelah mandi air hangat. Tekanan darah rendah sangat berbahaya bagi janin karena mengurangi aliran darah ke bayi. Jika Anda mengalami pusing, Anda mungkin memperhatikan gejala-gejala ini.
Mandi air hangat umumnya aman untuk ibu hamil selama suhunya tidak terlalu panas dan tidak melebihi 38°C, dan yang terbaik adalah mandi daripada mandi. Mandi meningkatkan suhu tubuh ibu hamil dengan cepat. Mandi dengan air hangat dari water heater yang bisa mengatur suhu sesuai kebutuhan juga bisa menjadi pilihan.
3. Perhatikan suhu air saat mandi
Air terlalu panas tidak baik karena mengeringkan kulit. Ini juga tidak baik untuk ibu hamil karena bisa mengurangi aliran darah ke janin, yang bisa membuat stres. Saat mengisi bak mandi, isi dengan air dingin terlebih dahulu, lalu tuangkan air panas untuk menghangatkannya.
Jangan biarkan suhu air mandi mencapai 36°C. Anda dapat menggunakan termometer pancuran untuk memeriksa suhu air, atau Anda dapat menguji suhu dengan siku, ujung jari, atau lengan. Ini karena bagian tubuh ini sangat sensitif.
4. Jangan mandi setelah makan dan biarkan selang waktu 1 sampai 2 jam.
Selalu ingat bahwa Anda tidak boleh mandi setelah mengisi perut Anda. Saat Anda mandi dengan perut kenyang, pembuluh darah di tubuh Anda melebar dan darah mengalir ke tubuh bagian bawah. Jumlah darah yang tersedia di rongga perut tidak cukup untuk menjaga sistem pencernaan tetap bekerja. Tentu saja hal ini berpengaruh pada proses pencernaan.
Gejala-gejala di atas dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia). Bahkan jika Anda merasakan panas dan lembab setelah makan, kurangi keinginan untuk mandi. Untuk menenangkan diri, istirahat dulu.
5. Siapkan permadani yang tidak basah dan jangan gunakan sandal di kamar mandi agar tidak terpeleset.
Jika Anda menggunakan bak mandi untuk mandi, jangan lupa untuk meletakkan keset karet di sebelahnya. Tujuannya adalah untuk membantu Anda mempertahankan pijakan. Selain itu, ganti keset yang sudah basah atau sangat lembap karena berisiko tergelincir saat diinjak. Selain itu, siapkan handuk bersih. Hal ini untuk mencegah tergelincir saat masuk atau keluar bak mandi. Saya khawatir jika ibu hamil jatuh, itu akan mempengaruhi kesehatan janin. Juga tidak disarankan untuk membiasakan diri menggunakan sandal di kamar mandi karena lantainya licin saat menyentuh lantai kamar mandi.
6. Jika ingin berendam, atur waktunya.
Berendam di air hangat membuat tubuh Anda sangat nyaman. Kegiatan ini dapat membantu memulihkan anggota tubuh yang bengkak saat hamil, mengatasi kelelahan, meningkatkan tidur, dan menambah cairan ketuban dalam tubuh. Namun, jangan berendam dalam air hangat lebih dari 1 jam.
Ini untuk mengurangi risiko infeksi vagina. Juga, batasi mandi berbusa hingga dua kali sebulan. Hal ini juga untuk menghindari iritasi dan infeksi vagina. Busa dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan berisiko menyebabkan keputihan.
7. Pastikan pasangan atau anggota keluarga lainnya hadir saat Anda mandi.
Lantai bak mandi atau lantai kamar mandi yang licin akibat air atau sisa sabun dapat menyulitkan ibu hamil untuk menjaga keseimbangannya. Jadi, pastikan suami Anda atau orang lain ada di dekat Anda. Minta mereka untuk membantu Anda keluar masuk kamar mandi, terutama jika Anda sedang hamil bulan ketiga.
Terkadang pasangan Anda bisa menemani Anda mandi untuk bersantai dan mengurangi stres. Minta mereka untuk memijat punggung, lengan, dan kaki Anda untuk menghilangkan stres. Apakah suami Anda tidak pergi bekerja? Periksa anggota keluarga lainnya. Ya, Ny. Misalnya, ibu Anda atau istri Anda yang tinggal di rumah yang sama.
8. Jangan Pilih Sabun Berbau
Tentunya saat mandi, Anda ingin menggunakan sabun yang wanginya segar. Namun, sebaiknya jangan memilih sabun yang baunya terlalu menyengat. Perlu diingat bahwa ibu hamil umumnya memiliki indera penciuman yang sangat kuat. Jika baunya sangat kuat, Anda mungkin merasa mual dan muntah. Mandi santai sebenarnya bisa jadi sulit.
9. Membersihkan bagian tubuh yang penting seperti kerutan.
Saat hamil, tubuh cenderung mudah panas dan berkeringat. Hal ini menyebabkan kelembapan di beberapa bagian tubuh. Kerutan terutama di ketiak, dada, paha dan bokong. Jika ibu hamil tidak membersihkan dengan benar, mereka bisa menjadi iritasi atau terkena bakteri dan jamur. Oleh karena itu, ibu harus memperhatikan kebersihan area tersebut.
10. Jangan terlalu sering mandi dengan spons atau scrub
Pilih spons mandi yang lembut dan segera ganti bila permukaannya menjadi kasar. Spons dan scrub cenderung mengeringkan kulit dengan menghilangkan kelembapan alami dari permukaan kulit. Jika terlalu kering, kulit Anda menjadi sangat gatal dan Anda berisiko terkena stretch mark jika Anda menggaruknya. Angkat sel kulit mati dengan menggosok hanya area tertentu, seperti punggung, setiap 2 hingga 4 minggu sekali.
Nah, ibu hamil harus mengikuti aturan mandi untuk menikmati momen menyenangkan ini dengan aman.