bdg.co.id Setidaknya ada empat film Indonesia yang tidak bisa ditayangkan di bioskop . Alasannya hampir sama dengan film-film asing yang Dilarang Tayang, yakni adegan-adegan yang terlalu vulgar untuk memunculkan isu-isu sensitif di negara terkait.
Dalam hal ini, meskipun ceritanya menarik dan menerima banyak penghargaan, seri film ini masih dilarang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan, untuk kemungkinan munculnya kontroversi dalam penayangannya.
1. Aku Meniduri Tubuhku Yang Indah
Film Indonesia ini dirilis pada tahun 2018. Film Garin Nugroho adalah tentang kehidupan Juno. Tempat tinggalnya dikenal dengan budaya khas yang disebut tari Lenger.
Kemudian, dia juga menguasainya. Dalam penyiarannya, film ini ditayangkan di Indonesia pada 18 April 2019. Namun, beberapa hari kemudian ada berbagai petisi menentang penayangan film tersebut.
Saya membuat tubuh indah saya dianggap menampilkan unsur LGBT dalam cerita. Sehingga ditolak dan dilarang oleh beberapa kota dan kabupaten di Indonesia.
2. Sesuatu di jalan
Dibintangi oleh Reza Rahadian dan Ratu Felisha, film Indonesia ini berkisah tentang kehidupan seorang pria bernama Ahmad.
Dia adalah seorang sopir taksi yang terkenal rajin dan suka bekerja keras. Namun, di balik sosok ini, Ahmad juga memiliki libido yang tinggi ketika melihat lawan jenis.
Something in the Way dirilis pada 2013 dan ditayangkan di Berlin. Film ini tidak tayang di Indonesia karena menampilkan cukup banyak adegan vulgar yang tentunya memicu kontroversi.
3. Pocong
Indonesia juga dikenal memiliki cukup banyak film horor. Salah satunya adalah Pocong. Awalnya, film Indonesia ini dijadwalkan tayang pada tahun 2006.
Namun, itu akhirnya dilarang setelah dirasakan untuk memunculkan isu-isu sensitif seputar kerusuhan 98 Mei serta adegan kekerasan yang mengacu pada elemen seksual.
Akibatnya, Badan Sensor Film tidak memberikan izin untuk menayangkan film ini.
Butcher
Film ini adalah karya sutradara Amerika Joshua Oppenheimer. Hanya saja, dari segi cerita yang disajikan, slaughterhouse berisi tentang peristiwa pembantaian massal tahun 1965 kepada masyarakat yang terkait dengan PKI.
Film ini jelas dilarang tayang di Indonesia karena akan menjadi kontroversi berkepanjangan jika dibiarkan tayang.
Apalagi untuk trauma mendalam yang dialami masyarakat Indonesia pada masa itu. Namun, film slaughterhouse ini dikenal menerima berbagai penghargaan di kancah internasional, termasuk menjadi Film Dokumenter Terbaik di British Academy Film and Television Arts Awards 2013.